Diaberpandangan, pendidikan pondok pesantren harus memberikan pendidikan, wawasan tentang dunia luar dengan berbagai cara untuk membekali para. Bekal itu penting agar santri saat di luar siap terjun ke masyarakat luas. Pondok pesantren tidak boleh tertinggal dengan pendidikan formal-formal, maka diadakan banyak kegiatan ekstrakulikuler yang
SEJARAH Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam adalah salah satu Unit dari Pondok Pesantren Lirboyo, tepatnya di No. 03 Rt. 03 Rw. 01Kelurahan Lirboyo Kecamatan Mojoroto kota Kediri. Bila kita masuk ke Pon. Pes. Lirboyo induk melalui pintu selatan, maka kita akan menemukan penggalan ayat al-Qur’an والله يدعو إلي دار السلام Setelah itu akan menjumpai sederetan bangunan anti peluru yang telah berdiri sejak tahun 1993 M. Mula-mula Darussalam hanyalah sebuah nama komplek yang terletak di sebelah selatan Pondok Pesantren Lirboyo, sekitar 500 M dari Pondok Induk. Awalnya komplek ini berfungsi sebagai tempat tinggal para khodim dan tempat singgah para tamu KH. A. Mahin Thoha. Seiring dengan perputaran waktu, semakin hari banyak santri yang ingin mencari suasana nyaman dan damai untuk konsentrasi belajar. Kenyamanan yang ada juga ditunjang dengan pemandangan gunung Klotok-nya yang masih asri. Sesuai dengan keadaan tersebut maka komplek ini dinamakan dengan Darussalam. Versi yang lain mengatakan penamaaan Darussalam karena sang pengasuh berasal Dari Salaman Magelang Sehingga muncul Nama Darussalam. Dalam pendirian pondok ini, pengasuh betul-betul memperhatikan dan memahami psikologi penduduk sekitar yang memang masih awam. Oleh karenanya, langkah awal dalam mendirikan pondok ini dengan memelihara hewan yang ditempatkan pada kawasan tersebut bersama santri khodim yang mengurusinya. Lama kelamaan, jumlah santri lebih banyak dari hewan ternak yang pelihara. Dengan kondisi semacam itu masyarakat setempat tidak kaget dengan kedatangan santri. Memandang semakin banyaknya santri yang berdatangan, maka berdirilah bangunan–bangunan baru baik semi permanen maupun permanen, juga fasilitas – fasilitas meliputi Mushola, Kamar huni santri, Aula, MCK, toko dan kantin, serta gedung Andalus letter L dengan 2 tingkat dan tengah 3 lantai di sebelah timur Pondok Pesantren Putri Tahfdzil Qur’an Ndalem barat KH. A. Idris Marzuqi yang kini telah menjadi pondok putri. Menyikapi keadaan semacam itu, maka perlu dibentuk sebuah organisasi yang mengatur jalannya kegiatan agar suasana belajar mengajar dan pembinaan spiritual para santri betul-betul terpenuhi. Dari situlah mulai ada langkah – langkah untuk dijadikan sebuah Unit dari Pondok Pesantren Lirboyo yang pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada pengurus Unit tersebut. Untuk sistem belajar, kegiatan ekstra serta aturan–aturan pondok masih mengkiblat dari Pondok Induk. Dan pada tanggal 08 Dzulhijjah 1423 H / 20 Februari 2002 M. komplek ini resmi menjadi salah satu pondok Unit dari Pon. Pes Lirboyo kota Kediri Jawa Timur dengan nama “Darussalam” Di bawah asuhan KH. A. Mahin Thoha. Beliau adalah menantu dari KH. Marzuqi Dahlan pengasuh Pon. Pes. Lirboyo generasi kedua. Pondok Pesantren Darussalam terdiri dari santri putra dan putri. Sebagian ada yang khusus hanya mempelajari ilmu agama, ada pula yang menempuh pendidikan formal di luar pondok. Bagi santri yang ngrangkep pendidikan formal, dibuatkan wadah tersendiri dengan nama Madrasah Ihya Ulumiddin untuk mendidik mereka dalam memahami ilmu agama. VISI DAN MISI Visi Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam Mencetak insan bertaqwa, berakhlak Al-Qur’an dan as-Sunnah. Misi Pondok Pesantren Darussalam Mengembangkan ilmu agama yang berbasis pada kitab-kitab mu’tabarah Menumbuhkan kegemaran dan kebiasaan membaca, menulis dan berkarya menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan taat pada norma-norma TUJUAN Menyiapkan santri berwawasan agama yang mendalam serta mampu mengembangkannya Menyiapkan kader bangsa yang tangguh, beriman dan bertaqwa serta berakhlaq mulia SISTEM PENDIDIKAN Sistem pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori. Pertama, bagi santri yang tidak merangkap pendidikan formal wajib mengikuti pendidikan diniyyah di MHM Madrasah Hidayatul Mubtadiin. Kedua, bagi santri yang merangkap pendidikan formal wajib mengikuti pendidikan diniyyah di MIU Madrasah Ihya Ulumiddin. Di samping pendidikan madrasah yang wajib diikuti oleh semua santri, terdapat pula pendidikan tambahan Untuk menunjang pemahaman materi sekolah madrasah Kegiatan Wajib Sorogan latihan membaca kitab kuning dengan penerapan Nahwu dan Shorof setiap hari Senin-Rabu sore; Wajib belajar setiap ba’da isya yang diikuti siswa Ibtidaiyyah dan Tsanawiyyah MHM; Musyawarah Kitab Sulam At-taufiq dan Al-Ajurumiyyah setiap malam sabtu untuk tingkatan Ibtidaiyyah dan Tsanawiyyah MHM; Musyawarah Kitab Fath Al-Qorib setiap malam Senin untuk tingkatan Wustho, Ulya MIU, Aliyah MHM dan Ma’had Aly; Pengajian/Murottil Al-Qur’an setiap pagi dan ba’da Maghrib; Pengajian Bandongan kitab kuning. Untuk mengembangkan Pengetahuan dan kreatifitas santri kegiatan tambahan dan Ekstrakurikuler Bahtsul al-Masa’il Takhossus dan Privat Ilmu Nahwu Shorof; Jam’iyah Khitobah dan Dibaiyah setiap malam Jumat; Pelatihan seni baca Al-Qur’an; Pelatihan Rebana; Pelatihan Khitobah; Pelatihan Komputer; Dialog interaktif; Mading pondok setiap bulan; Ziaroh Wali dan Ulama. Santri juga dikenalkan pendidikan kewirausahaan dengan pelatihan-pelatihan. Diharapkan bisa menjadi modal nantinya jika sudah pulang ke rumah masing-masing. Semoga Pon. Pes. Lirboyo Unit Darussalam selalu eksis dan berkembang sesuai tuntutan zaman ila yaumil qiyamah. Amiin. KEGIATAN PONDOK PESANTREN UNIT DARUSSALAM DATA SANTRI Laporan sementara jumlah santri pondok pesantren lirboyo unit darussalam kediri periode 1443-1444 H./ 2022-2023 M Santri Putra 402 Orang Santri Putri 255 Orang Pengurus 52 Orang Jumlah total 709 orang DOWNLOAD BROSUR PP DARUSSALAM 2023-2024 M. DOWNLOAD BROSUR MADRASAH IHYA ULUMUDDIN 2023-2024 M. 1 darussaalam Pondok Unit ppds
  1. У ψοпсከቱ մቷዑафиզэ
    1. Զεреֆαቢοዎ уጵጀчиչяլи л слፖፁиρጹ
    2. Окрεփеψе օσ ղеሹифቴх
  2. Σуծиճ е
  3. Агαշи уዡиз
Sehinggadengan tujuan tafa'ulan, beliau memilih kata Al-Baqoroh sebagai nama pondok ini. Pondok pesantren yang beralamat di Jl. Abdul Karim RT.002 RW.001 Lirboyo ini terbilang baru yang mulai resmi dijadikan sebagai Pondok Unit pada tahun 2011 M. /1432 H. Akan tetapi perkembangan dan kemajuan pondok terbilang begitu dinamis. Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an Lirboyo didirikan oleh KH. Ahmad Idris Marzuqi dan Nyai Hj. Khodijah Idris pada tahun 1986 M. Bermula dari seorang tamu dari daerah Bojonegoro yang mengantarkan putrinya bernama Arifah ke ndalem sepuh KH. Ahmad Idris Marzuqi untuk pengabdian pada beliau. Namun niat ini ditolak secara halus atas beberapa pertimbangan. Namun, karena keinginan dari ayahanda Arifah yang begitu besar agar Arifah bisa mengabdi pada KH. Ahmad Idris Marzuqi, beliau terus bersikukuh memohon izin agar Romo Yai menerima Arifah. Sehingga pada akhirnya, Arifah diterima sebagai abdi ndalem pertama sekaligus penyimak pribadi Ibu Nyai Hj. Khodijah Idris ketika melalar hafalan al-Qur’an. Selang beberapa waktu, berdatanganlah santri yang memiliki niatan sama dengan Arifah; yakni Umrotul Azizah, asal Surabaya, Martin, asal Nganjuk, dan seorang santri asal kota Patria Blitar. Pada saat itu, Romo Yai berkeinginan mendirikan asrama untuk para santri, dan dibangunlah dua kamar di lantai 2. Aktifitas yang ada kala itu tidak hanya tertuju pada ndalem dan menyimak Ibu Nyai saja, melainkan sorogan al-Qur’an kepada Ibu Nyai dan pengajian kitab Ta’limul Muta’allim oleh Romo Yai. Pada tahun 1992, gedung P3TQ yang letaknya bersebelahan dengan ndalem Romo Yai dibangun menjadi 3 lantai. Saat itulah, Romo Yai Idris Marzuqi memberikan nama pada pondok kecil ini “Tahfizhil Qur’an”. Perluasan pembangunan gedung P3TQ direalisasikan secara bertahap. Tahun 1999 bertepatan dengan penyelenggaraan Muktamar NU XXX di Pondok Pesantren Lirboyo, dibangunlah aula sebagai pusat segala santri. Dan dilanjutkan pada tahun 2001 dibangun 2 kamar dan beberapa sarana pelengkap. tinggi dengan jumlah santri, gedung yang tersedia di ketinggian, hingga akhirnya Romo Yai mengambil kebijakan untuk gedung baru. Pada tanggal 2 Januari 2007 gedung pondok baru di atas tanah pembangunan seluas m2 yang terletak di sebelah selatan ndalem barat KH. Ahmad Idris Marzuqi. Gedung baru ini awalnya dirancang menjadi 3 lantai, namun karena suatu hal pembangunan dibuat hanya pada 2 lantai, yang saat ini dapat digunakan secara maksimal. Gedung P3TQ barat pada periode pertama diresmikan oleh Romo Yai dan Ibu Nyai pada tanggal 4 Juli 2008 dengan disaksikan oleh dzurriyah Bani Marzuqi, dewan guru dan para santri yang pindah untuk berdomisili di gedung baru ini. Pada tahun 1430 H./2009 M., berdasarkan intruksi pengasuh, pihak pengurus pondok menyelenggarakan tasyakuran untuk membuka dan meresmikan lokal bagian selatan. Sedangkan gedung lantai 2 diresmikan pada tanggal 29 April 2012 oleh Habib Umar bin Hafizh dari Hadramaut, Yaman dalam kunjungan Multaqo’ Bainal Ulama’il Muslimin di Pondok Pesantren Lirboyo dan dipersaksikan oleh puluhan habaib dari berbagai penjuru, dzurriyah dan seluruh santri. Dari sinilah, P3TQ terbagi menjadi dua yaitu P3TQ Barat dan P3TQ Timur. Meski demikian, para santri tetap berada dalam satu naungan yang sama dan selalu menjalin kekompakan dan silaturrohim dalam berbagai aspek. Seperti dhawuh Romo Yai “Tempat boleh beda, tapi hati tetap satu”. Sehingga Jam’iyyah Kubro, Ta’zhim Maulid, Isro’ mi’roj, Haflah Akhirussanah dan acara besar lainnya tetap dilaksanakan bersama. Untuk menambah pengetahuan dan keilmuan para santri, KH. Ahmad Idris Marzuqi memberikan intruksi pada salah satu khodim beliau yaitu Bapak Azizi Hasbulloh dari Malang untuk memberikan pengajian sekedarnya. Titah inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Madrasah Hidayatul Mubtadiat fit-Tahfizhi wa al-Qiro-at MHMTQ yang diresmikan pada tahun 1992 M. Semula MHMTQ hanya terdiri dari beberapa kelas di tingkat Ibtidaiyyah. Baru pada tahun 1995 lengkap dengan 6 kelas. Perputaran tahun mengiringi peningkatan kwantitas siswi baik santri mondok maupun nduduk, sehingga pada tahun 1996, MHMTQ meningkatkan jenjang pendidikan yaitu tingkat Tsanawiyah dan dilanjutkan dengan jenjang Aliyah yang ditambahkan mulai tahun 2005. Sehingga secara keseluruhan, MHMTQ terdiri dari tingkat Ibtida’iyyah 3 tahun, Tsanawiyah 3 tahun dan Aliyah 3 tahun. Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an Lirboyo berbasis Tahfizh al-Qur-an, merupakan lembaga yang berorientasi pada pendidikan keagamaan dan sosial kemasyarakatan dengan mempertahankan nilai-nilai salafiyah. Santri dididik untuk mencintai, memahami serta mengamalkan al-Qur’an dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus sholih. Sehingga, para santri dibina untuk belajar al-Qur’an, Hadits, kitab-kitab salaf, berakhlaqul karimah, dan secara intensif dibina agar aktif berorganisasi, berbahasa, serta menguasai keterampilan-keterampilan. Santri diharapkan menjadi pioner-pioner yang mampu membimbing umat pada kemaslahatan. Satuan pendidikan Pendidikan Al Qur-an Bin Nazhori dan Bil Ghoibi Madrasah Hidayatul Mubtadi-aat Fittahfizhi Wal Qiro-at MHMTQ Madrasah Diniyah Al-Muktamar TPQ Al-Muktamar JAMQUR Jam’iyyah Qurra’ Al Muktamar Madrasah MHMTQ Madrasah Hidayatul Mubtadiat fit-Tahfizhi wa al-Qiro’at MHMTQ adalah sebuah lembaga yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an, yang semula pondok ini hanya untuk santri-santri putri yang ingin mengaji al-Qur’an, baik bin nazhar maupun bil ghaib. Namun, seiring dengan bertambahnya santri, dirasa sangat perlu sebuah pendidikan akhlaq dan ilmu syari’at serta wawasan keagamaan yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Maka dari itu, KH. Ahmad Idris Marzuqi sebagai pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur-an mengintruksikan untuk membentuk sebuah lembaga pendidikan madrasah, guna memberikan bekal santri yang mudah untuk meningkatkan wawasan dan memperjuangkan agama Islam serta berakhlaqul karimah. Dalam pelaksanaan pendidikannya, MHMTQ lebih merupakan pelajaran kitab-kitab salaf yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Metode Pendidikan yang digunakan adalah sistem berjenjang klasikal. Sistem ini selain sederhana, juga adanya pemetaan pada tingkat kebutuhan dan kemampuan santri. Merefleksikan dari namanya, yakni; “Madrasah Hidayatul Mubtadiat fit-Tahfizhi wa al-Qiro’at”, madrasah ini diharap benar-benar menjadi petunjuk bagi orang yang memulai menghafal dan membaca. Dalam perkembangannya, MHMTQ juga membentuk Majlis Musyawaroh M3HMTQ dan Lajnah Bahtsul Masa-il LBM, sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan intlektualitas santri, melalui kegiatan musyawaroh, MADING, bahtsul masa-il, festifal, seminar dan forum-forum ilmiyah lainnya. Hal di tengah masyarakat agar bisa menambah wawasan keilmuan ketangkasan para santri, serta diharap kelak, santri dapat lebih siap menjawab berbagai permasalah. Download BROSUR P3TQ 2023-2024 penerimaan santri baru bisa kunjungi link di bawah iniPenerimaan Santri Baru P3TQ & MHMTQ Jenjang Pendidikan MHMTQ Tingkat I’dadiyah 1 Tahun Tingkat Ibtida’iyah 3 Tahun Tingkat Tsanawiyah 3 Tahun Tingkat Aliyah 3 Tahun Kurikulum MHMTQ Materi ujian masuk Jadwal kegiatan pondok – WIS Sholat Hajat berjama’ah – WIS Sholat Shubuh berjama’ah – WIS Sorogan ngaji santri bin nadzori dan Deresan santri Bil Ghoibi – WIS Sekolah MHMTQ WIS Sholat Dzuhur berjama’ah – WIS Musyawaroh siang MHMTQ – WIS Deresan dan Setoran santri Bil Ghoibi kepada Ibu Nyai – WIS Sholat Ashar berjama’ah – WIS Sholat Maghrib jam – WIS Murottal santri Bin nadzor dan deresan santri Bil – WIS Sholat Isya’ berjama’ah – WIS Jam wajib belajar – WIS Musyawaroh malam MHMTQ Ekstrakulikuler Guna menggali dan mengembangkan potensi santri serta menambah wawasan dan keterampilan, maka pondok pesantren mengadakan kegiatan yang meliputi; Pengajian Kitab, Bahtsul Masa-il, Berjam’iyyah Dibaiyyah, Barzanjiyyah, Manaqibiyyah, Burdah, Khithobiyyah, Seni baca Al Qur-an, Kursus shalawat Nabi, Jurnalistik, Kursus bahasa Arab dan bahasa Inggris Audiovisual, Kursus Keputrian, Al-banjari -habsyi, baca kitab dan kaligrafi. Persyaratan masuk bil ghaib Menghafalkan surat-surat penting, meliputi As-Sajdah, Yaasin, Ad-Dukhon dan Al-Mulk Mengikuti sorogan bin nadzor minimal sampai 5 juz Mengikuti Tes Masuk Cicilan Bil Ghoibi Memiliki Cicilan minimal 5 juz Galeri Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an Bisnisboleh modern tetapi tata nilai dan pandangan dunia para santri dalam memaknai kerja dan kinerjanya tidak berubah, mereka tetaplah santri Sidogiri dimanapun dan kapanpun, Jakarta - Pondok Pesantren Lirboyo adalah ponpes yang terletak di Kediri, Jawa Timur. Ponpes Lirboyo sudah berdiri sejak tahun di Kediri, Ponpes Lirboyo juga tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Berikut ini serba-serbi Pondok Pesantren Lirboyo yang dirangkum oleh situs resminya, Lirboyo adalah nama sebuah desa yang digunakan oleh KH. Abdul Karim sebagai nama pondok pesantren dan terletak di barat Sungai Brantas, di lembah gunung Willis, Kota Kediri. Pondok Pesantren Lirboyo berlokasi di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Sejumlah santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur. Foto ANTARA FOTO/Prasetia FauzaniBerdiri Sejak Sebelum Kemerdekaan IndonesiaPondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan santri-santri Pondok Pesantren Lirboyo ikut berjuang di medan perang, salah satunya peristiwa 10 November 1945 di Pondok Pesantren Lirboyo KH. Abdul KarimKH. Abdul Karim adalah pencetus nama Pondok Pesantren Lirboyo. Ia lahir pada tahun 1856 M di desa Diyangan, Kawedanan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Abdul Karim adalah putra dari pasangan Kiai Abdur Rahim dan Nyai Karim sudah mempelajari ilmu agama sejak usia 14 tahun. Kemudian, pada usia 40 tahun, Abdul Karim menikah dengan Siti Khodijah binti KH. Sholeh atau Nyai pada tahun 1910 M, KH. Abdul karim hijrah bersama istri tercinta hijrah ke tempat sebuah desa yang bernama Lirboyo. Kemudian, Abdul Karim memakai nama Lirboyo untuk pondok Abdul Karim meninggal dunia pada tahun 1954. Ia dimakamkan di belakang masjid Pondok Pesantren LirboyoPonpes Lirboyo tidak hanya terletak di Desa Lirboyo, Kediri, namun memiliki sejumlah cabang yang tersebar di beberapa daerah. Berikut daftar cabang Pondok Pesantren Pagung KediriPesantren Turen MalangPesantren Bakung BlitarPesantren Santren BlitarPesantren Madrasah di Pondok Pesantren LirboyoMadrasah Hidayatul Mubtadi-ien berdiri pada tahun 1925 M, di bawah naungan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Madrasah ini berkembang menjadi Pusat Pendidikan Islam yang lebih khusus dalam memberi pembekalan materi keagamaan Hidayatul Mubtadi-ien MBM memiliki slogan yang dicetuskan oleh KH. Abdul Karim, yakni "Santri kang durung biso moco lan nulis kudu sekolah Santri yang belum bisa membaca dan menulis harus sekolah".Simak video 'Eko Kuntadhi Penggiat Medsos Dikecam karena Hina Ustadzah Ponpes Lirboyo'[GambasVideo 20detik] kny/imk
Posted: 18 May 2015. ( Kediri, 17 Mei 2015 ) Kegiatan sosial yang bertajuk " Baksos Kesehatan Peduli Pesantren " kerjasama Djarum Foundation, Yayasan Bangun Sehat Indonesia ( YBSI ) dan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) berlangsung 17 Mei 2015 di Pondok Pesantren Al Mashuriyah Lirboyo Kediri. Sejumlah 564 pasien telah mendapatkan
Pondok Pesantren Lirboyo didirikan pada tahun 1910 M oleh Abdul Karim yang saat ini berada di bawah pimpinan salah satu cucunya, M. Anwar Manshur. Pondok pesantren yang terletak di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini berafiliasi kuat kepada organisasi Nahdlatul Ulama dengan tetap berdiri sebagai pesantren salaf, yakni pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca dan mengkaji kitab-kitab salaf kitab kuning sebagai sarana pembelajaran sehari-hari. Pesantren ini menjadi salah satu pesantren terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Bahkan di peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pesantren Lirboyo selalu terlibat dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang, seperti Pertempuran 10 November di Surabaya.[1][2] Di era teknologi, tokoh Lirboyo yang terkenal yaitu Ning Sheila[3], Ning Imaz[4], Gus Reza, Gus Ahmad Kafa[5], Ning Shofia[6].
SUKOHARJO(Jurnalislam.com)-Sebanyak 313 santri Pondok Pesantren Islam Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo melakukan aksi bersih bersih bertajuk 'Go Green Carnaval' di kawasan jalan Ir Soekarno, Sukoharjo pada Ahad, (31/7/2022).Aksi bersih bersih dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dari Patung Ir Soekarno hingga Patung Pandawa, Solo Baru yang berjarak sekitar 2 KM.
Jakarta - Ribuan santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, tiba di pesantren tersebut dan langsung menjalani isolasi mandiri selama dua pekan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. "Kedatangan santri secara bertahap dari total seluruhnya yang hari ini kami jadwalkan datang 10 persen, sekitar santri," kata Juru Bicara dan Ketua Pesantren Tangguh Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri KH Abdul Mu'id Shohib di Kediri, Sabtu, 20 Juni 2020. Ia mengatakan, kebijakan untuk mengizinkan para santri kembali ke pesantren sudah dimusyawarahkan. Mereka yang masuk ke pondok merupakan santri dari Kediri dan daerah sekitarnya, seperti Tulungagung, Blitar, hingga Nganjuk, dilansir dari Antara. Intip Protokol Masjid Al Akbar Surabaya Saat Era Normal Baru Mau Berwisata di Lumajang? Ikuti Aturan Ini Semua Pasien COVID-19 di Probolinggo Sembuh, Apa Rahasianya? Sebelumnya, mereka juga sudah isolasi mandiri di rumah masing-masing selama dua pekan. Ia menambahkan para santri yang hendak kembali ke pesantren saat keberangkatan juga harus dikoordinasikan dengan organisasi alumni. Sebelum berangkat mereka akan dilakukan screening apakah santri benar melakukan isolasi mandiri atau tidak, kemudian dicek apakah daerahnya termasuk daerah yang tingkat penyebaran COVID-19 tinggi. "Kalau memang tidak dalam kondisi sehat, akan dilarang kembali ke pesantren agar memulihkan kondisinya dulu. Atau jika dari daerah yang merah, kami minta tidak kembali dulu ke pesantren. Sampai di pesantren juga kami periksa kesehatan dan beri arahan," ujar dia. Ia menambahkan, para santri saat tiba di Pesantren Lirboyo Kediri akan dimasukkan ke asrama serta dilakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Saksikan Video Pilihan Berikut IniMenjelang masa libur Ramadhan, Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri memulangkan para santri. Pemulangan ribuan santri putra tersebut juga sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona Covid-19 yang kini terus kiai khos pendukung Gus Ipul-Puti menggelar pertemuan di Ponpes Muid, sapaan akrabnya, juga memberikan apresiasi karena dalam kegiatan ini juga dibantu dari polisi, tim medis, serta TNI. Santri saat tiba di pesantren juga harus cuci tangan dengan sabun, lalu antre satu per satu melewati bilik penyemprotan disinfektan, lalu dicek suhu tubuhnya satu per satu. Sementara itu, terkait dengan kegiatan selama isolasi mandiri akan dilakukan pengajian, istigatsah maupun olahraga, sedangkan kegiatan belajar mengajar KBM di pesantren akan dilakukan sekitar satu bulan ke depan. "Untuk kegiatan sekolah formal baru dimulai satu bulan ke depan. Jadi, tidak langsung saat ini. Kami tetap terapkan untuk kelas maksimal 30 siswa, jarak minimal 1,5 meter," kata Gus Muid yang juga anggota DPRD Kota Kediri ini. Sementara itu, Kapolres Kota Kediri AKBP Miko Indrayana mengatakan polisi ikut membantu dalam pengamanan kedatangan para santri tersebut. Direncanakan ada santri yang akan datang dan melakukan isolasi terlebih dahulu. "Namun dari santri akan isolasi sambil diobservasi kesehatannya, baik dari RS Lirboyo, RS Bhayangkara. Untuk saat ini masih persiapan terlebih dahulu sambil menunggu perkembangan. Santri yang lain akan dilaksanakan pembelajaran daring," kata Kapolresta. Dalam kegiatan ini, ada sekitar 120 personel polisi yang diperbantukan untuk pengamanan. Selain dari polisi, juga dibantu TNI. Pengamanan kegiatan kedatangan para santri itu berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu 20-21/6, membantu pengamanan kedatangan santri Lirboyo.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pondokpesantren Lirboyo IX berlokasi di Jl. Pesantren NO. 2 Dusun Bandung, Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, merupakan pondok peantren cabang ke 9 dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Pusat. Kegiatan awal dalam pengabdian ini yaitu pembuatan sketsa bangunan yang kemudian dilanjutlkan dengan pendesain 3D bangunan dapur

LirboyoNet, Kediri- 16/7/18 Lajnah Bahtsul Masail Pondok Pesantren Lirboyo LBM P2L secara resmi memulai kembali aktifitasnya. Gedung LBM yang menjadi venue acara tersebutpun dipadati oleh para santri yang begitu antusias mengikuti acara. Sebagaimana diketahui, bahwa bahstul masail adalah salah satu tradisi pesantren-pesantren salaf yang sudah ada sejak dulu. Bahkan dalam acara itu beliau An’im Falahuddin Mahrus menuturkan bahwa dalam suatu forum bahtsul masail pernah Mbah Kiai Mahrus KH. Mahrus Ali berdebat dengan Mbah Kiai Wahab Hasbulloh selama tiga hari tiga malam tidak selesai, ini menandakan bahwa pesantren dengan bahstul masail adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Beliau berpesan kepada para mubahisin agar bisa menempatkan diri dan senantiasa menjaga adab, meskipun mungkin dalam forum bahtsul masail seringkali terjadi perdebatan yang alot namun alaqoh batiniah hubungan emosional harus tetap terjaga sebagaimana yang dicontohkan oleh para kiai terdahulu. “Bisa menemptakan diri juga harus, jangan sampai mentang-mentang di pondok ahli bahstu, ilmunya tinggi sampai dirumah mendebat kiai-kiai desa yang sudah sepuh. Inikan adabnya kurang, harus bisa membedakan mana forum bahstu dan mana muasyaroh.” begitu tutur beliau. Beliau juga menuturkan dawuhnya mbah Mbah Mahrus bahwa kunci hidup seorang santri adalah berilmu dan pintar bergaul. “Modal kita hidup ditengah masyarakat, di tengah organisasi, syarate men dikenal wong agar dikenal orang, vokal, reaktif, dan kritis. Tapi tetap masalah tata krama, dan taadduban dijaga, agar bisa diterima ditengah masyarakat.” Begitu, pungkas beliau di acara malam hari itu. IM 0

Edimengenai Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur'an (P3TQ) 4 Agustus 2022 Mau tanya apa program di p3tq ada yg ga sambil sekolah umum? Mohammad Gilang fadlilah tajriba mengenai Penerimaan Santri Pondok Lirboyo 1443 H. / 2022 M. 30 Juli 2022
Lirboyo, adalah nama sebuah desa yang digunakan oleh KH Abdul Karim menjadi nama Pondok Pesantren. Terletak di barat Sungai Brantas, di lembah gunung Willis, Kota Kediri. Awal mula berdiri Pondok Pesantren Lirboyo berkaitan erat dengan kepindahan dan menetapnya KH Abdul Karim ke desa Lirboyo tahun 1910 M. Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial. Di bawah ini adalah letak Pondok Pesantren Lirboyo AlamatPondok Pesantren Lirboyo, Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, 64117
zL8rcrI.
  • lhsncf4dty.pages.dev/259
  • lhsncf4dty.pages.dev/160
  • lhsncf4dty.pages.dev/303
  • lhsncf4dty.pages.dev/228
  • lhsncf4dty.pages.dev/191
  • lhsncf4dty.pages.dev/190
  • lhsncf4dty.pages.dev/40
  • lhsncf4dty.pages.dev/363
  • lhsncf4dty.pages.dev/143
  • kegiatan pondok pesantren lirboyo